Ponorogo – Setelah sempat bertahan selama 6 hari, bayi malang yang terlahir tanpa tempurung kepala, yang diberi nama Hasan akhirnya menghembuskan nafas terakhir, Jumat (3/1) di RSUD dr Hardjono Ponorogo.
Kedua orang tuanya Misno dan Sumini, mengaku pasrah dengan nasib yang menimpa anak ketiganya itu, sebagai garisan yang terbaik yang diberikan sang Maha Kuasa.
“Kami hanya bisa pasrah dan menerima garisan sang kuasa. Mungkin ini yang terbaik bagi anak kami,” ucap Misno seraya menyeka air mata yang keluar dari kedua matanya.
Sebelumnya pihak rumah sakit berencana untuk merujuk bayi tanpa tempurung itu ke RSUD dr Soetomo surabaya, guna mendapatkan pertolongan medis. namun nasib berkata lain, bayi yang diberi nama Hasan itu sudah menghembuskan nafas terakhirnya.
Sementara, drg Priyo Langgeng Direktur RSUD dr Hardjono Ponorogo mengatakan, pihaknya sudah berusaha semaksimal untuk menyelamatkan bayi tanpa tempurung itu. ” Pihak rumah sakit sudah berusaha dan merujuk bayi ke Surabaya. Namun dalam kenyataan bayi sudah meninggal dunia,”katanya.